Hepertensi
merupakan penyakit yang sudah tidak awam terdengar di telinga masyarakat
Indonesia, di masyarakat Indonesia angka penderita hipertensi juga
cukup tinggi, bahkan perempuan lebih banyak menderita dari pada laki-laki
dimana prevelansinya pada laki-laki 12 % dan pada perempuan 12,2 %. Angka kejadian hipertensi ini terus meningkat seiring
dengan pertambahan usia dan biasanya penyakit hipertensi ini lebih sering
menyerang usia diatas 50 tahun, salah
satu factor penyebab lain timbulnya hipertensi adalah garam, kendati garam merupakan
salah satu unsur makanan yang tak dapat terlepas dalam susunan makanan yang di
konsumsi masyarakat Indonesia.
Pada umumnya masyarakat cenderung mencari
alternative dalam penyembuhanya dengan
menggunakan obat yang di resepkan dokter, serta beberapa obat yang beredar bebas di mana bahan utama adalah bahan - bahan kimia, yang
tersebar luas ke seluruh belahan dunia dengan beraneka ragam jenisnya. Hal itu sebagai konsekuensi logis dari
pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dalam menguraikan senyawa-senyawa
kimiawi. Demikian pula pada penggunaan berbagai macam sarana pemilihan bahan - bahan
aktif dari tumuh-tumbuhan.
Pada prinsipnya, setelah menyebarnya
obat pabrik ini, dengan berbagai macam jenisnya obat diharapkaan berbagai
penyakit akan sembuh total dan dapat di kendalikan. Tapi yang terjadi justru
sebaliknya, masyarakat sekarang malah menemukan penyakit baru yang sebelumnya
tidak pernah di kenal,bahkan kita menemukan berbagai macam penyakit kronis ,hal
itu bisa saja di sebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah obat-obatan yang di konsumsi oleh penderita. Selain itu, obat hipertensi ini pastinya
mempunyai efek - efek samping yang mungkin membahayakan penderita dan dapat
menimbulkan kompilikasi pada penderita. Efek samping itu seperti sembelit, mual, muntah, pusing,
sakit kepala, lemas, batuk kering, dan
lain-lain. Semua
ini akan berdampak pada kelangsungan hidup
penderita.
Maka dari itu ada alternative lain, yang mampu mengatasi hipertensi
tanpa menggunakan obat-obatan zat kimia
yang cukup berpengaruh dalam kesehatan dalam tubuh yaitu dengan diit rendah
garam yang memiliki tujuan menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan hipertensi,dalam diet
hipertensi memiliki beberapa syarat-syarat tertentu di antaranya adalah ,cukup
kalori,protein,mineral dan vitamin,kedua bentuk makanana yang di sesuaikan
dengan keadaaan penyakit,ke tiga jumplah natrium yang di perbolehkan di
sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam /air dan hipertensi.
Penanganan
hipertensi dilakukan bersama dengan diet rendahkolesterol atau, diet tinggi
serat dan diet rendah energi bagi penderita hipertensi yang juga obesitas. Pasien
hipertensi supaya banyak mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan rendah
lemak dapat menurunkan tekanan darah.
Pengubahan
pola hidup dapat berupa penurunan berat badan jika overweight; membatasi
konsumsi alkohol, berolahraga teratur; mengurangi konsumsi garam, mempertahan
konsumsi natrium, kalsium, magnesium yang cukup, dan berhenti merokok. Selain
itu penderita hipertensi juga harus mempunyai pengetahuan dan sikap kepatuhan
untuk dapat menyesuaikan penatalaksanaan hipertensi dalam kehidupan sehari-
hari (Willy, 2007).
Diet hipertensi ini dapat di lakukan dengan mengubah
pola hidup,dengan menggukankan diet ini penderita hipertensi dapat
mengembalikan keadaan tekanan darah menjadi normal dan kembali sehat setidaknya setidaknya masyarakat dapat
menurunkan angka terjadinya hipertensi.
Dipost oleh : Aldriyanto
Daftar
pustaka
·
Bagian
Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. Penuntun Diit. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. 1992.
·
http://www.foxitsoftware.com
For evaluation only.senin 10 januari 2010 jam 17.00wib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar